1.
Hipotesis Verbal, Matematis,
dan Hipotesis Model
Verbal Hypothesis, adalah hipotesis yang dinyatakan dalam bentuk
verbal (menggunakan kata-kata)
Contoh:
A lebih baik dari B
Mathematical Hypothesis,
adalah hipotesis yang dinyatakan dengan menggunakan lambang matematis.
Contoh:
A > B
Model Hypothetic, adalah hipotesis
yang dinyatakan dalam bentuk model.
Contoh:
A → B
2.
Hipotesis Deskriptif,
Komparatif, Korelatif, dan Hipotesis Determinatif
Descriptive Hypothesis, adalah hipotesis yang menyatakan sesuatu tanpa
menghubungkan atau membandingkannya dengan yang lain.
Contoh:
Nilai mata kuliah Statistika mahasiswa PAI sudah cukup baik.
Comparative Hypothesis,
adalah hipotesis yang menyatakan perbandingan sesuatu dengan sesuatu yang lain
Contoh: Nilai
mata kuliah Statistika mahasiswa PAI kelas A lebih baik dari nilai mata kuliah
Statistika mahasiswa PAI kelas B.
Correlative Hypothesis,
adalah hipotesis yang menyatakan hubungan korelasional (simetrik) antara
sesuatu dengan sesuatu yang lain.
Contoh: Nilai
mata kuliah Statistika mahasiswa PAI berkorelasi secara positif dengan nilai
mata kuliah Metodologi Penelitian mereka.
Determinative Hypothesis,
adalah hipotesis yang menyatakan hubungan fungsional (pengaruh “searah”) antara
sesuatu terhadap sesuatu yang lain.
Contoh: IQ
mahasiswa PAI berpengaruh positif terhadap nilai mata kuliah Statistika mereka.
3.
Hipotesis Nol dan Hipotesis
Alternatif
Null Hypothesis disingkat H0 (baca: Ha Nol),
merupakan suatu dugaan utama yang akan diuji.
Pada hipotesis komparatif, korelatif, maupun
determinatif hipotesis ini memiliki ciri utama yaitu mengandung kata-kata
”tidak ada” atau ”tidak terdapat” secara eksplisit, sedangkan pada hipotesis
model, kata-kata ini bersifat implisit.
Alternative Hypothesis disingkat HA atau menggunakan lambang
angka seperti H1, H2, H..., merupakan semua
kemungkinan lainnya.
Pada hipotesis komparatif, korelatif, maupun
determinatif hipotesis ini memiliki ciri utama yaitu mengandung kata-kata ”ada”
atau ”terdapat” secara eksplisit, sedangkan pada hipotesis model, kata-kata ini
bersifat implisit.
4. Hipotesis Penelitian dan
Hipotesis Statistik
Research Hypothesis, adalah
hipotesis yang dibuat berdasarkan konstruk teori yang dibangun.
Dengan
demikian pada Data Driven Research,
hipotesis ini tidak digunakan.
Hipotesis ini dapat digunakan pada penelitian
kuantitatif dan kualitatif, terutama yang menggunakan paradigma positivistik.
Karena pada umumnya teori yang ada menyatakan bahwa
ada perbedaan, ada hubungan, atau ada pengaruh, maka hipotesis penelitian pada
umumnya merupakan H1.
Jika berdasarkan konstruk teori yang sesuai adalah H0,
maka H1 tak perlu dibuat, karena hanya akan menunjukkan keraguan peneliti terhadap konstruk
teori yang dibangunnya. Begitu pula jika
berdasarkan konstruk teori yang sesuai adalah H1, maka H0
tak perlu dibuat.
Catatan: Pada perkembangan
mutakhir, hipotesis penelitian tidak disebut dengan H0 atau H1,
karena akan rancu dengan pengertian hipotesis statistik.
Statistical Hypothesis, adalah hipotesis yang dibuat dalam rangka
melakukan uji statistik.
Dengan
demikian pada Qualitative Research
hipotesis ini tidak digunakan, begitu pula pada umumnya untuk Quantitative Research yang bersifat
deskriptif.
Hipotesis
ini digunakan pada Quantitative Research
yang bersifat inferensia, baik yang berupa Theory
Driven maupun Data Driven Research.
Untuk
uji statistik selalu digunakan pasangan hipotesis, yaitu H0 dan H1
(tidak salah satunya saja). Sehingga jika dalam satu penelitian terdapat
beberapa uji statistik, maka akan ada beberapa pasang hipotesis statistik pula
yang akan digunakan.
Catatan: Karena penggunaan logika hukum pada uji
statistik, maka masih banyak pihak yang menyamakan hipotesis statistik dengan H0,
terutama yang dalam uji statistiknya hanya memperhatikan signifikansi uji () tanpa memperdulikan power atau kekuatan uji ().
Pada saat yang sama karena kejadian yang bersifat
umum, maka hipotesis penelitian disamakan dengan H1.
Sehingga pasangan H0 dan H1
dianggap sebagai pasangan Hipotesis Statistik dan Hipotesis Penelitian (suatu
kebiasaan yang perlahan mulai ditinggalkan).
5. Hipotesis
Mayor dan Minor
Major Hypothesis, adalah hipotesis
penelitian yang bersifat umum
Minor Hypothesis, adalah hipotesis
penelitian yang bersifat khusus, yang merupakan bagian dari hipotesis mayor.
Dua
jenis hipotesis ini dapat ditemukan pada penelitian yang menggunakan Two-Level
Hypothesis.
Penamaan kedua jenis hipotesis ini dapat mengikuti
pasangan istilah berikut ini:
Hipotesis
|
Hipotesis Umum
|
Hipotesis Mayor
|
Sub Hipotesis
|
Hipotesis Khusus
|
Hipotesis Minor
|
DOWNLOAD materi ini dan materi terkait:
http://www.ziddu.com/download/18900198/BASICLEVELSTATISTICS-BeberapaKonsepDasar.pdf.html
0 komentar:
Posting Komentar